Destiny Chaser

Monday, July 27, 2009

Dare to be a dreamer

" Dare To Be a Dreamer "

  • Sebuah Impian Besar selalu tampak terlalu besar pada awalnya.

  • Akhirnya, sebuah Impian Besar di tunjukan untuk menjawab suatu Kebutuhan Besar dalam dunia.

  • Selama q-ta masih bernafas, q-ta tidak pernah terlambat untuk mewujudkan Impian q-ta.

Setelah saya membaca buku “Dream Giver", saya dapat mengetaui lebih banyak tentang Impian, bagaimana cara kita menemukannya serta mewujudkan impiannya tersebut. Yaitu dengan cara menakhlukkan rasa ketakutan q-ta. Dari buku tersebut, kata-kata diataslah yang selalu ada di pikiran saya, yang bisa memotivasi saya untuk mearaih Impian saya.

Menjadi seorang Pemimpi (Dreamer) bukanlah hal yang salah apalagi memalukan, karna saya tau setiap orang di dunia ini pasti di lahirkan dengan mempunyai sebuah Impian di dalam kehidupannya, dan mempunyai Impian Besar adalah harapan bagi q-ta semua. " Sebuah Impian Besar selalu tampak besar pada awalnya”. Makna dari kata tersebut memiliki sebuah pengertian bahwa, jika q-ta bersungguh-sungguh ingin mengejar Impian q-ta, maka ada harga yang harus q-ta bayar setidaknya yaitu dengan sebuah Pengorbanan, perasaan Ketidaknyamanan, serta Ketakutan Besar terhadap Kegagalan. Jelas sekali, bahwa semua Impian Besar pada awalnya jauh melampaui kemapuan dan pengalaman q-ta, bahkan q-ta sendiri pasti merasa Tidak Layak dan Tidak Mampu mewujudkannya. Q-ta harus berusaha mengambil langkah besar untuk berani memasuki daerah baru. Ketika ketakutan q-ta bertambah semakin jauh q-ta bergerak menuju daerah asing dan Tuhan meminta q-ta untuk bersikap teguh dan berani serta percaya kepada-Nya. Tetapi keberanian bukanlah hilangnya rasa takut, melainkan pilihan q-ta untuk bertindak meskipun takut. Q-ta dapat berkata bahwa tanpa rasa takut, q-ta tidak dapat memiliki keberanian sejati. Saat q-ta bertindak berani, q-ta dapat menemukan bahwa ketakutan tidak perlu menghentikan q-ta. Q-ta dapat melihat bahwa apa yg q-ta pandang sebagai batas kemapuan q-ta ternyata merupakan sebuah titik permulaan. Itu sebabnya, untuk bertindak berani, q-ta harus memutuskan untuk maju terus apapun yang akan terjadi nantinya”.